Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaDaerah

Usai Naik Status Siaga, Gunung Marapi Sumbar Erupsi Lima Kali Hari Ini

TVRI Sumatera BaratBencana Alam 07 November 2024 JAM 21:20:58 WIB

SUMBAR - Hari ini, Kamis, 7 November 2024, Gunung Marapi Sumbar kembali erupsi sebanyak lima kali usai statusnya naik dari level II (waspada) ke level III (siaga) pada Rabu, 6 November 2024.

Berdasarkan laporan dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), Teguh Purnomo, erupsi Gunung Marapi teramati lima kali letusan dengan tinggi 700-800 m dan warna asap kelabu.

"Erupsi terjadi sejak pukul 6 hingga pukul 12 hari ini dengan rentang waktu yang berbeda-beda," katanya.

Sebelumnya, pasca erupsi pada Rabu, 6 November 2024, pukul 05.44 WIB, saat ini status Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang awalnya berada pada level II (waspada) berubah menjadi level III (siaga).

Informasi kenaikan status Gunung Marapi itu tertuang pada surat yang dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI pada Rabu, 6 November 2024.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid itu tertulis bahwa secara visual, aktivitas Gunung Marapi mengalami peningkatan. Aktivitasnya hembusan dan erupsi semakin intensif, tinggi kolom abu erupsi teramati 2000 meter di atas puncak pada 27 Oktober dan 1500 meter di atas puncak pada 6 November 2024 pukul 05.44 WIB.

Sejak 7 Oktober 2024 terdapat kecenderungan peningkatan kegempaan terutama gempa Vulkanik Dalam (VA) yang berasosiasi dengan peningkatan pasokan magma dari kedalaman.

Kenaikan kegempaan ini juga selaras dengan adanya deformasi inflasi di bagian puncak Gunung Marapi dan dari data dv/v (variasi kecepatan seismik) dan koherensi menunjukkan terganggunya kondisi medium bawah permukaan (di dekat permukaan) tubuh Gunung Marapi akibat peningkatan tekanan (stress) pada tubuh gunung api.

Saat ini energi seismik yang tercermin dari Real-time Seismic Amplitude Measurement (RSAM) sedikit berfluktuasi di atas baseline.

Berdasarkan evaluasi data-data pemantauan maka secara umum aktivitas Gunung Marapi mengalami peningkatan. Oleh karena itu aktivitas erupsi dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan dari akumulasi energi, dan aktivitas erupsi dapat terjadi semakin intensif dengan jangkauan lontaran yang semakin jauh bila pasokan fluida (magma dan gas) dari kedalaman berlanjut mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Marapi dinaikkan dari Level II (waspada) menjadi Level III (siaga) terhitung dari tanggal 6 November 2024 pukul 15:00 WIB, dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi atau ancaman bahaya terkini.

Sehubungan dengan itu, maka direkomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

Selanjutnya, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat juga diharapkan selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah. Untuk Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

Wartawan : Tio Furqon Pratama
Editor : REDAKSI PORTAL MEDIA BARU


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat