Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaNasional

MUI Sumbar Kecam Keras Pembuat Kebijakan Paskibraka IKN yang Wajib Lepas Hijab

TVRI Sumatera BaratBerita Nasional 14 Agustus 2024 JAM 21:24:21 WIB

SUMBAR - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) menolak keras aturan Paskibraka wanita diwajibkan lepas hijab dalam upacara HUT RI ke-79 yang akan digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal itu dikatakan Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar. Ia memastikan bahwa tidak satupun ulama yang setuju dengan aturan dan kebijakan tersebut.

"Kalau tetap seperti itu, ummat Islam kita imbau untuk memboikot kegiatan-kegiatan yang didalamnya ada kebijakan yang membenci ajaran agama Islam," katanya, Rabu, 14 Agustus 2024.

Ia menyebut bahwa umat Islam tidak boleh ikut kegiatan itu karena dinilai bermaksiat dan durhaka kepada Allah SWT demi untuk untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dari manusia.

"Yang harus kita pertanyakan siapa yang membuat dan darimana aturan itu muncul. Selama ini dan sudah bertahun-tahun, tidak ada masalah (Paskibraka buka jilbab). Berarti ada orang-orang didalam pengambil kebijakan itu menganut Islam Phobia," katanya. 

Dijelaskannya, orang-orang yang membuat kebijakan ini harus diusut, karena sudah membuat heboh bangsa dan menimbulkan ketidaknyamanan bagian terbesar bangsa ini. 

"Apa maksud orang ini memunculkan aturan-aturan ini yang sikapnya tidak memunculkan seorang negarawan dan mengerti makna Pancasila dan jelas bertolak belakang dengan umat Islam," tegasnya.

"Kemudian kebijakan itu juga bertentangan dengan undang-undang dasar yang menjamin setiap anak bangsa menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinan masing-masing," katanya lagi.

Selanjutnya, Gusrizal juga meminta pertanggungjawaban siapa yang mendampingi anak-anak, karena dibiarkan disuruh buka jilbab. Di Sumatera Barat, tidak ada lagi kabupaten dan kota yang tidak menerapkan atau anak-anak untuk berhijab dan malahan semenjak SD sudah di didik untuk itu.

"Anak kita yang ingin tampil diberbagai macam kegiatan. Dimana nilai pendidikan yang berpuluh-puluh tahun, namun luntur dengan kebijakan seperti ini. Saya minta yang mendampingi anak-anak ini bertanggungjawab kepada masyarakat Sumbar," jelasnya.

Gusrizal menegaskan, umat Islam harus sepakat menolak tindakan-tindakan yang terus memusuhi ajaran Islam. Karena tidak rasionalnya membuat kebijakan seperti itu.

"Hanya seorang penggerek bendera harus buka jilbab. Polisi sudah berhijab, tentara sudah berhijab, berarti pergi perang boleh pakai jilbab dong. Masa seorang penggerek bendera harus buka jilbab. Saya yakin orang memiliki pemikiran seperti itu adalah orang yang memusuhi Islam dan bangsa ini," pungkasnya.

Wartawan : Tio Furqon Pratama
Editor : REDAKSI PORTAL MEDIA BARU


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat