Berita ❯ Kota Padang
Pelantikan Pengurus GAPKI Sumbar
TVRI Sumatera Barat • Ekonomi 23 Agustus 2019 JAM 06:37:39 WIB
Ketua umum gabungan pengusaha Kelapa Sawit Indonesia GAPKI melantik pengurus GAPKI cabang Sumatera Barat Periode 2019-2024. Pengurus yang baru dilantik berkomitmen akan berupaya mengubah persepsi negative masyarakat tentang sawit. Pelantikan pengurus GAPKI Sumatera Barat Periode 2019-2024 ini dihadiri oleh pengurus GAPKI Cabang seluruh Indonesia. Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan perkebunan, serta Asosiasi petani Kelapa Sawit Indonesia.
Dalam sambutannya Ketua GAPKI cabang Sumatera Barat yang dilantik, menjelaskan saat ini industri Kelapa Sawit di Indonesia berfluktuatif dari komoditas lainnya. Meskipun saat ini di Sumbar harga Kelapa Sawit untuk Petani Plasma masih terpantau baik. Serta di Indonesia masih dengan harga tertinggi yakni di harga Rp. 1.421,00 dibandingkan dengan Provinsi lainnya. Namun harga sawit ini beberapa hari lagi dapat dipastikan melemah.
Hal ini dikarenakan, banyaknya persepsi negatif mengenai sawit di tengah masyarakat. Informasi negatif sawit akan merusak lingkungan inilah yang terus di dengarkan oleh Negara Eropa, bahkan mereka mengadopsi aturan baru tentang penggunaan sawit di negara mereka yang melarang sawit dimanfaatkan di Negara Eropa. Meskipun demikian, diakui Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono, pihaknya akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar dapat mengubah persepsi negatif tersebut. GAPKI pusat bersama Pemerintah Pusat saat ini terus melakukan upaya, salah satunya dengan membentuk tim untuk persoalan sawit yang dihembuskan Negara Eropa sebagai tanaman perusak. Disamping itu Ketua GAPKI Sumbar juga mengapresiasi GAPKI Pusat yang selalu memberikan bantuan dan dukungan atas berbagai persoalan yang dihadapi GAPKI cabang.
Selama ini jika ada persoalan eksternal yang dihadapi anggota GAPKI cabang, GAPKI pusatlah yang membantu dan menjembatani masalah tersebut sehingga seluruhnya mendapat manfaat menjadi anggota GAPKI. Di Sumbar terdapat 19 perusahaan yang tergabung dalam GAPKI, dengan total luas lahan 101.613 Hektar. Sementara dari luas perkebunan sawit di Sumbar yakni 400.014.000 Hektar lebih, hanya 40 % yang dimiliki oleh swasta, baik nasional maupun asing. Selebihnya dimiliki oleh mitra dengan perusahaan maupun Swadaya. Melihat banyaknya kendala yang dihadapi oleh Swadaya yakni penanaman dengan benih tidak bagus, jadi dengan adanya program peremajaan sawit rakyat yang sedang digalakkan oleh pemerintah, diharapkan nantinya kelapa sawit Swadaya dapat lebih baik. Kedepan sebagai Ketua GAPKI yang baru saja terpilih, Bambang akan meningkatkan dana CSR untuk masyarakat sekitar perusahaan sawit
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit meminta GAPKI dapat memfasilitasi Pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit di Daerah untuk menjaga stabiliasi harga. Disamping itu Nasrul Abit juga menambahkan saat ini Pabrik Pengolahan Minyak Sawit menjadi Biodiesel merupakan salah satu yang sangat strategis dibangun di Sumbar ini, mengingat luas lahan yang cukup sekitar 400.000 Hektar. Pengembangan industri hilir ini diharapkan bisa menjaga harga sawit di tingkat petani agar tidak terlalu fluktuatif bergantung pada harga pasar dunia. Pemerintah juga berjanji akan memberikan kemudahan untuk berinvestasi pabrik Biodiesel di daerah, termasuk memfasilitas dengan para kepala Daerah di tingkat Kabupaten dan Kota.
Wartawan : DELIMA/ NURUL QALBI
Editor : PPID TVRI SUMBAR
❝❞ Komentar Anda
Berita Lainnya
Berita Terkini Seputar Sumatera Barat
Sejumlah Rumah Warga di Kota Padang Rusak Diterjang Angin Puting Beliung dan Pohon Tumbang
23 Desember 2024 JAM 22:10:36 WIB
Banjir Bandang di Agam, Akses Jalan Lingkar Danau Maninjau Putus Total
23 Desember 2024 JAM 22:08:51 WIB
Hingga Hari Keempat Periode Nataru, KAI Divre II Sumbar Layani 23.208 Penumpang
23 Desember 2024 JAM 22:07:19 WIB