Berita

Berita ❯ Kota Padang

Kapal Dewaruci dipenuhi pengunjung

TVRI Sumatera Barat • Seputar Kota Padang 15 April 2016 JAM 06:00:00 WIB

Iven Internasional Komodo 2016 yang berlangsung hingga 16 April di Padang dan Kepulauan Mentawai, menghadirkan sejumlah kapal perang dari berbagai negara. Kapal kapal tersebut  menarik  simpati dan keingintahuan masyarakat Sumatera Barat. Salah satunya kapal legenda milik TNI Angkatan Laut, yakni Kri Dewaruci yang bersandar di pelabuhan Teluk Bayur Padang.

Sejak bersandar di pelabuhan Teluk Bayur pada 12 April lalu, kapal legenda milik angkatan laut, yakni  KRI Dewaruci menjadi perhatian masyarakat. Seperti yang terlihat saat ini, pengunjung dari berbagai daerah di Sumatera Barat terlihat memadati kapal ini. Komandan KRI Dewaruci Letnan Kolonel Widiyatmoko Baruno menjelaskan kapal ini sengaja di buka untuk umum agar masyarakat bisa mengenal dan menyaksikan lebih dekat.

Kapal KRI Dewaruci singgah di Teluk Bayur untuk mengikuti even Internasional Komodo 2016, yang diikuti puluhan kapal perang dari berbagai negara. Kapal Dewaruci merupakan salah Armada RI milik TNI Angkatan Laut dan sudah menjadi legenda karena sudah berlayar selama 63 tahun mengelilingi dunia. Kapal ini di buat tahun 1952 di Jerman Barat, dan diluncurkan Januari 1953 di bawa berlayar ke Indonesia oleh TNI Angkatan Laut Indonesia, pada Oktober 1953,  Dewaruci masuk dalam jajaran Armada RI.

Saat ini KRI Dewaruci berbasis di Surabaya, dalam perlayarannnya KRI Dewaruci mengemban tugas misi, sebagai kapal latih taruna akademi TNI angkatan laut dan memperkenalkan budaya, kesenian, wisata nusantara. Selain itu kapal ini juga bertugas sebagai pengemban diplomasi internasional. Komandan kapal KRI Dewaruci Letnan Kolonel Laut Widiyatmoko Baruno menambahkan selama ini kapal Dewaruci berlayar di luar negeri. Namun sejak tahun 2014 Dewaruci mendapat perintah berlayar di Perairan Indonesia untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas.Letkol Laut Widiyatmoko menambahkan kapal legenda ini sangat di kenal oleh angkata laut negara lain, karena mengelilingi perairan dunia.

Wartawan : Tua Saman Siregar
Editor : PPID TVRI SUMBAR