Berita ❯ Kota Pariaman
Penyulam Tertua Masih Tetap Berkarya
Kontributor Daerah • Seni Budaya 21 Januari 2019 JAM 06:30:20 WIB
Seorang wanita berusia senja di kota Pariaman tepatnya didesa Mangguang, kecamatan Pariaman Utara tidak henti-hentinya berkarya demi memenuhi kebutuhan hidup. Nenek berusia lebih dari 90 tahun ini, masih lincah saja menyulam yang sudah dipelajarinya sejak usia muda. Tangan seorang nenek yang bernama Nuraya 90 tahun yang sudah mengeriput, masih lincah menggunakan jarum penjahit saat menuyulam dan memasang manik-manik untuk pakaian mempelai khas Minang kabau atau yang dikenal dengan sulaman Naras ini. Warga dusun duo, desa Mangguang, kecamatan Pariaman Utara, kota Pariaman ini tidak henti-hentinya berkarya demi memenuhi kebutuhan hidup.
Usia senja yang biasanya diidentik dengan kepikunan alias tidak bisa apa-apa mala buktinya, seorang nenek ini masih terus menyulam, meski usianya hampir satu abad. Bahkan didaerah tersebut, Nurayalah satu-satunya wanita yang masih hidup dan masih mampu berkarya menyulam dibanding nenek-nenek seusianya yang sudah banyak meninggal dunia. Bahkan kondisi fisiknya kinipun masih terbilang sehat, termasuk matanya kini masih saja bisa memasang benang kejarum jahitan.
Nenek Nuraya, juga menyebut menyulam menjadi kesenangannya sejak muda, ketertarikannya pada sulaman didapat di lingkungan sekitar tempat ia tinggal. Tumbuh di lingkungan penyulam membuat nenek Nuraya termotivasi untuk pula bisa menyulam. Tak hanya menyulam, dia pun mahir merajut, beragam jenis rajutan mampu dihasilkannya mulai dari kelambu hingga sprei. Dari upah sulaman itu pula pada 2006 silam Nuraya bisa menunaikan ibadah haji di tanah suci.
Sementara itu, Lisnawati cucu nenek Nuraya mengatakan, banyak warga setempat yang pandai menyulam hanya dengan melihat nenek Nuraya bekerja. Dewasa ini sudah tak banyak lagi perempuan yang berminat untuk menekuni pekerjaan menyulam, terutama dikalangan anak-anak muda, justru perempuan dari luar Pariaman Utara yang banyak berminat mempelajari teknik sulaman baju anak daro. Baginya, pengetahuan dan keterampilan menyulam merupakan tradisi yang harus terus dijaga dan tidak meninggalkan sulaman yang sudah menjadi tradisi leluhurnya tersebut.
Wartawan : ABDUL SARIL
Editor : Humas TVRI Sumatera Barat
❝❞ Komentar Anda
Berita Lainnya
Berita Terkini Seputar Sumatera Barat
Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 Berjalan Lancar, KPU Sumbar Selenggarakan Tahapan Rekapitulasi Suara Mulai Besok
27 November 2024 JAM 21:21:00 WIB
Hasil Quick Count Pilgub Sumbar 2024, Pasangan Mahyeldi-Vasko Unggul 77,58 Persen Suara
27 November 2024 JAM 21:19:03 WIB
Sebanyak 829 Napi di Lapas Padang Ikut Salurkan Hak Pilihnya pada Pilkada Serentak 2024
27 November 2024 JAM 21:16:13 WIB