Berita

Berita ❯ Kota Pariaman

Maambiak Batang Pisang, Ritual Kedua Tabuik

Kontributor Daerah • Seni Budaya 28 September 2017 JAM 06:18:17 WIB

Usai melaksanakan Prosesi Pengambilan Tanah pada Ritual awal Tabuik pada satu Muharam lalu, prosesi kedua Tabuik dilanjutkan dengan Ritual  Manabang Batang Pisang yang di lakukan oleh Dubalang Tabuik pada hari kelima Muharram. Ritual Manabang Batang Pisang tersebut merupakan lambang kegigihan dan ketangkasan Hassan dan Husen saat berperang melawan Raja Yazid bin Muawiyyah di Padang Karbala. Ritual Manabang Batang Pisang yang di lakukan oleh Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang di Kota Pariaman ini di  awali dengan arakan. Seperti arakan yang dilaksanakan oleh Tabuik Subarang ini, arak-arakan dimulai dari Rumah Tabuik menujuh lokasi Ritual di jalan Gelombang Kecamatan Pariaman Tengah.

Ritual Mabang Batang Pisang dilakukan sebelum Shalat Magrib, diawali dengan pengasapan Pedang dengan Kemenyan yang dilakukan oleh Tetua Tabuik, sebelum diserahkan kepada Dubalang untuk dipakai menjalani Prosesi Ritual Manabang Batang Pisang. Setelah pengasapan Pedang selesai, barulah Ritual Manabang Batang Pisang dilaksanakan, satu persatu batang pisang yang sengaja di tanam dihalaman rumah warga ini ditebas, putus dengan sekali tebasan. Ritual Manabang Batang Pisang merupakan  lambang kegigihan dan ketangkasan Hassan dan Husen cucu Nabi Muhammad saat berperang melawan Raja Yazid bin Muawiyyah di Padang Karbala. Meski akhirnya Hasan dan Husen tertangkap dan dibunuh, namun dengan keberaniannya, ribuan tentara Raja Yazid tewas ditebas oleh pedangnya Hasan dan Husen.

Usai melaksanakan Ritual Manabang Batang Pisang, pohon pisang yang sudah ditebang pun diambil diarak kelokasi Simpang Tabuik atau di sebut dengan Padang Karbala. Dikawasan tersebut akan terjadi prosesi berselisi antara Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang,  lambang terjadinya perperangan antara kelompok Hasan dan Husen dengan Raja Yazid.

Wartawan : Abdul/ Syaril
Editor : PPID TVRI SUMBAR