Berita

Berita Seputar Sumatera Barat

BeritaKabupaten Agam

Pembenahan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Kontributor DaerahPariwisata 05 Februari 2019 JAM 06:06:51 WIB

Pemerintah Kabupaten Agam serius melakukan pembenahan pengelolaan wisata edukasi di Museum Rumah  Kelahiran  Buya  Hamka. Tidak  hanya  itu,  seluruh OPD, Ninik Mamak, Wali Nagari beserta Pemerintah Kecamatan berkumpul merancang green desain secara global pengembangan wisata Danau Maninjau tersebut. Pemerintah Kecamatan Tanjung Raya selaku Leding Sektor,  memimpin  rapat program terpadu lintas sektor di kantor wali nagari Sungai Batang, Jumat sore. Green desain dan dirancang  di hadapan  OPD yanga hadir,  seperti  Dinas Pariwisata ,  Disdikbud,  dll,  Diskoperindak ,  DPMN Agam,  ninik mamak,  dan pemerintah nagari. Camat Tanjung Raya, Handria Asmi mengungkapkan, destinasi wisata Danau Maninjau, terutama di Museum Rumah  Kelahiran  Buya Hamka  harus total  pembenahan. Melalui intruksi Bupati, seluruh OPD wajib menganggarkan untuk save Danau Maninjau dan hal tersebut harus dimanfaatkan secara terpadu dan Sinkronisasi.

Pembenahan utama membahas penukaran petugas dan pemandu yang sudah merusak marwah museum dan sejarah Buya Hamka. Seringkali  pelancong  asal Malaysia kecewa akibat ulah oknum tersebut. Selain  pengelola museum,  sejumlah  Dermaga  dan Pantai, akan  dimanfaatkan  sebagai  penunjang  destinasi wisata  dengan  memanfaatkan  dermaga di pasar sungai batang dan konservasi penelitian lipi, sebagai rute wisatawan  berkunjung.  Bus  pariwisata  wajib berhenti di depan kantor  dan melewati sejumlah Cagar Budaya, dilanjutkan menaiki perahu menuju Museum. Sementara itu, di area museum Buya Hamka akan dibangun lokasi pedagang UMKM, kampung kuliner, fly fox  dan lahan parkir.  penampilan kesenian anak nagari juga  dimanfaatkan  untuk  penyambutan tamu nantinya.

Alizar Kahar Datuak Sati selaku ninik mamak bersama pemerintahan  nagari  sungai batang, menyambut gembira keseriusan pemerintah daerah itu membenahi kunjungan wisata yang datang ke Museum ulama besar tersebut. Sebelumnya, masyarakat sangat menyesalkan tidak ada dampak perekonomian dari banyak kunjungan, bahkan masyarakat setempat hanya mendapat tumpukan sampah dari pengunjung. Dengan adanya program terpadu dan dirancang secara serius akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nantinya.  Ninik Mamak bersama pemerintah Nagari Sungai Batang siap mengakomodir segala kebutuhan, terutama persoalan lahan nantinya.

Selain perahu  wisata, turis juga akan  dipandu melintasi perjalanan sejarah kehidupan Buya Hamka di masa lalunya. Mereka akan diajak melihat tempat Buya Hamka mengaji, bersilat, bermain serta tempat tinggal ayah beserta kakek beliau nantinya. Selain pemkab Agam dan tokoh masyarakat, cucu Buya Hamka beserta kaum suku tanjung turut hadir dalam rapat tersebut. Mereka sangat berharap marwah Buya Hamka kembali hidup dan tertular di kehidupan nyata masyarakat. Sehingga melahirkan Buya Hamka berikutnya.

Wartawan : MAQRI NELVI LUBIS
Editor : PPID TVRI SUMBAR


❝❞ Komentar Anda

Berita Lainnya

Berita Terkini Seputar Sumatera Barat