Live Streaming
Jum'at, 22 Februari 2019
14 : 00 | SUMBAR SEKILAS |
14 : 02 | NADA ISLAMI |
14 : 30 | JALAN-JALAN ISLAMI |
15 : 00 | DENDANG 15 |
16 : 00 | BERITA RANAH MINANG |
17 : 00 | NUASA IMAN |


Reporter : Rudi Yudistira • Editor : Redaksi BRM
Di sinilah salah satu lokasi pembuat Alat Musik Tradisional Gendang Tasa dan Tambua di Jorong Pantas Paka Tanjuang Nagari Tanjung Sani Kabupaten Agam Sumatra Barat. Di lokasi tersebut terlihat seorang wanita hamil, tengah asik menghiasi sebuah tambua yang sudah dibentuk sebelumnya. Wanita yang bernama Zurni Arnelis mengaku dapat melakukan pekerjaan tersebut setelah diajarkan ayahnya semenjak tahun 2006 lalu, pesanan mencapai 100 hingga 200 buah Gendang Tambua dan Tasa. Harga satu Tambua beragam sesuai ukuran permintaan pelanggan.
Zulkifli Sutan Janaik, ayah dari Zurni Arnelis mulai menjadi bapak pecinta kesenian tradisional Minangkabau ini, setelah pulang dari Lampung. Ia dan rombongan kesenian Nagari Sungai Batang berhasil menjuarai sebuah festival. Sejak tahun 2006, ia dan keluarganya terus menekuni pembuat Gendang Tasa dan Tambua. Harga Tambua beragam, dari Rp. 700.000 hingga Rp. 850.000,- sedangkan Gendang Tasa dijual senilai Rp.1.200.000,-. Pemesan selain dari Bukittinggi, Agam, Padang Pariaman, dan Kota Pariaman, juga ada dari perantauan Batam, Lampung, Jakarta hingga Singapura dan Malaysia.